Gandang : Alat Musik Tradisional Khas Suku Dayak Kalimantan Tengah
Gandang : Alat Musik Tradisional Khas Suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai bagian dari Negara Kesatuan Rupublik Indonesia (NKRI) tentu saja Suku Dayak di Kalimantan Tengah juga mengenal baik berbagai alat musik tradisional khas dari suku mereka, Suku Dayak Kalteng mengenal alat musik Gandang sebagai salah satu alat musik untuk mengiringi sebuah tarian dayak atau lagu yang dinyanyikan. Karena itu, alat musik Gandang pun sangat populer sebagai sebuah bagian harmoni di kalangan masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah.
Bunyi tabuhan gandang merupakan pelengkap perangkat musik yang terdiri atas berbagai jenis alat musik yang termasuk rangkaian instrumen lain diantaranya seperti Garantung atau Gong dan Kangkanong (Kenong).
Gandang dibuat dari bahan kayu dengan rongga, sementara membran atau selaput getar dari Gandang dibuat dari kulit hewan atau binatang lainnya dengan ukuran yang besar seperti sapi, kerbau, kambing atau jenis kulit hewan lainnya untuk menutupi rongga yang kemudian diikat dengan rotan.
Sebelum kulit binatang tersebut dijadikan selaput getar atau membran Gandang, kulit binatang itu dikeringkan dan dipasangkan menutupi semua bagian rongga dan untuk mengencangkan membran digunakan beberapa baji pada simpei (simpul).
Menurut catatan kepurbakalaan, sejumlah kalangan meyakini bahwa Gandang merupakan alat musik tradisional dari daratan Cina sejak sekitar 3.000 tahun yang lalu dan kemudian berkembang ke seluruh dunia dibawa oleh para perantau yang membawa tradisi kesenian ke luar daerah Cina.
Pada zaman purbakala, Gandang itu tidak saja digunakan untuk acara persembahyangan atau persembahan kepada dewa-dewa dengan tarian dan nyanyian, tetapi juga untuk menggetarkan semangat perjuangan para tentara untuk maju berperang dan digunakan sebagai alat komunikasi.
Menurut catatan sejarah lainnya, Gandang yang berkembang di Nusantara atau ranah Melayu, termasuk Indonesia, dipercaya dibawa oleh unsur-unsur galur dari tanah Parsi (Persia) di wilayah Timur Tengah sebagai pelengkap alat musik tradisional di kalangan bangsa Arab, sebelum kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Di kalangan masyarakat Suku Dayak Kalimantan khususnya Suku Dayak Kalimantan Tengah dikenal berbagai jenis Gandang, antara lain : Gandang Tatau, Gandang Manca yang terdiri dari Gandang Panggulung dan Gandang Paningkah serta jenis Gandang Bontang. Ketiga jenis Gandang tersebut (Gandang Tatau, Gandang Manca dan Gandang Bontang) memiliki ukuran yang berbeda dan penggunaan yang berbeda pula.
Artikel Dayak Pos Lainnya Berdasarkan Kategori
Budaya
- Tari Mandau
- Perlengkapan Upacara Nahunan
- Pasu atau Banga
- Tas Tradisional Suku Dayak (SULEP)
- Tasmiyahan
- Suling Balawung
- Gahuri
- Kalali
- Balanai
- Sarun
- Kecapi
- Katambung
- Garantung
- Makna Warna Manik Batu Suku Dayak
- Batu Manik Dayak Khas Kalteng
- Perlengkapan Suku Dayak Menjelang Persalinan
- Koper Uwei
- Benang Bintik Batik Khas Dayak Kalimantan Tengah
- Hampatung
- Lima Ritual Besar Suku Dayak di Kalteng
- Pakanan Sahur Lewu Dayak
- Festival Budaya Dayak "Dayakustik" 2010
- Bagasing - Permainan Gasing Tradisional Khas Kalteng
- Gasing Balanga
- Gasing Pantau
Kalteng
- Tari Mandau
- Perlengkapan Upacara Nahunan
- Pasu atau Banga
- Tas Tradisional Suku Dayak (SULEP)
- Suling Balawung
- Gahuri
- Kalali
- Balanai
- Sarun
- Kecapi
- Katambung
- Garantung
- Studi Arkeologi Sejarah Keramik Cina di Kalteng
- Makna Warna Manik Batu Suku Dayak
- Batu Manik Dayak Khas Kalteng
- Perlengkapan Suku Dayak Menjelang Persalinan
- Bundaran Besar Palangkaraya Simbolisasi Kota Cantik
- Koper Uwei
- Benang Bintik Batik Khas Dayak Kalimantan Tengah
- Tangkiling
- Hampatung
- Lima Ritual Besar Suku Dayak di Kalteng
- Pakanan Sahur Lewu Dayak
- Buku Soekarno dan Desain Rencana Ibukota RI di Palangkaraya
- Bagasing - Permainan Gasing Tradisional Khas Kalteng
0 komentar:
Posting Komentar